Surabaya 14 Juni 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Universitas Airlangga (UNAIR) resmi mengukuhkan 722 mahasiswa sebagai wisudawan pada Sabtu (14/6/2025). Wisuda periode 252 UNAIR ini berlangsung di Airlangga Convention Centre (ACC), Kampus MERR-C UNAIR. Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA mengucapkan selamat dan memberikan pesan kepada para wisudawan dalam sambutannya.
“Tidak semua orang bisa kuliah, tidak semua orang bisa wisuda tepat waktu, dan tentu tidak semua orang bisa wisuda pada kesempatan kali ini. Oleh karena itu, selamat atas wisuda yang sangat luar biasa. Selamat juga untuk orang tua yang seluruh hadirin yang mendampingi. Tanpa orang-orang tersebut, rasa-rasanya pencapaian hari ini mustahil terlaksana,” ujar Prof Nasih.
Menghadapi Persaingan
Kepada para wisudawan, Prof Nasih menyampaikan pesan bahwa dunia tidak sedang baik-baik saja. Hal tersebut ditunjukkan dengan persaingan yang semakin ketat. Dalam kondisi ini, kebutuhan untuk menjadi pemenang adalah hal yang harus dicapai bersama. Di era di mana perubahan terjadi begitu cepat saat ini, perlu modal untuk bersaing.

“Modal itu tidak hanya modal keuangan, tetapi yang lebih penting adalah modal intelektual. Modal ini salah satunya adalah semangat untuk bekerja keras, membangun jaringan secara lebih luas, menjalin silaturahmi ke siapa saja, dan mengikatkan diri pada kelompok atau komunitas. Dalam hal ini adalah UNAIR,” jelasnya.
Prof Nasih mengibaratkan dunia saat ini berada di tengah gelombang yang tidak pernah berhenti. Oleh karena itu, hanya mereka yang memiliki modal, kecakapan, dan keahlian tertentu yang dapat mengarungi gelombang. Ia mengingatkan seluruh lulusan UNAIR untuk menjadi pribadi yang kuat dan tidak pecundang.
Tekankan Pentingnya Keseimbangan
Di tengah sambutannya, Prof Nasih mengajak para wisudawan untuk berdiri dan melakukan ‘senam otak’ bersama. Melalui senam, Rektor UNAIR tersebut ingin menekankan pentingnya keseimbangan dalam hidup. Menurutnya, keseimbangan akan mengantarkan manusia menjadi pemenang.
“Kekuatan ada manakala hidup kita seimbang, antara otak kiri dan kanan, sosial dan spiritual, serta jasmani dan rohani. Jangan hanya punya keunggulan atau excellency saja, tetapi juga harus punya morality. Begitu juga sebaliknya, morality tanpa keunggulan apapun yang dikuasai akan menjadikan kita lumpuh, tidak bisa berkontribusi apapun,” jelas Guru Besar FEB UNAIR itu.
Terakhir, Prof Nasih mengingatkan para wisudawan untuk tidak minder dan rendah diri. Menjadi alumni UNAIR berarti menjadi bagian dari salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia maupun dunia. Peringkat UNAIR yang berada di 308 dunia saat ini akan terus ditingkatkan sehingga lulusannya dapat menjadi yang terbaik. (far)