Surabaya 23 Desember 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Universitas Wijaya Putra melalui tim dosen Fakultas Psikologi melaksanakan kegiatan edukasi tumbuh kembang anak usia dini bagi wali murid TK Dharma Wanita Persatuan (DWP) Karangan, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan TK DWP Karangan sebagai mitra pendidikan.
Edukasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman orang tua mengenai tahapan perkembangan anak usia dini serta pentingnya peran keluarga dalam memberikan stimulasi yang tepat sejak dini. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan diskusi interaktif, sehingga wali murid tidak hanya menerima materi, tetapi juga dapat berbagi pengalaman dan permasalahan yang dihadapi dalam mendampingi anak di rumah.
Dalam pemaparannya, Starry Kireida Kusnadi., S.Psi., M.Psi. Psikolog, sebagai ketua tim dari Universitas Wijaya Putra menjelaskan bahwa masa usia dini merupakan periode krusial dalam perkembangan anak. Pada tahap ini, perkembangan bahasa, sosial-emosional, perilaku, dan kemandirian anak sangat dipengaruhi oleh kualitas interaksi dengan orang tua. Kurangnya pemahaman terhadap tumbuh kembang anak berisiko menyebabkan keterlambatan penanganan ketika anak mengalami hambatan perkembangan.
Melalui kegiatan ini, wali murid dibekali pemahaman mengenai ciri-ciri perkembangan anak yang perlu mendapat perhatian, serta pentingnya stimulasi sederhana yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga. Orang tua juga diajak untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku anak dan tidak ragu berkomunikasi dengan guru apabila menemukan hal-hal yang memerlukan pendampingan lebih lanjut.
Kepala TK DWP Karangan, Siti Nur Asiah, S.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Universitas Wijaya Putra.
“Edukasi ini sangat membantu wali murid dalam memahami bahwa setiap anak memiliki tahapan perkembangan yang perlu diperhatikan. Selama ini masih ada orang tua yang menganggap keterlambatan bicara atau perilaku tertentu sebagai hal yang wajar, padahal perlu diobservasi sejak dini,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap hubungan antara sekolah dan orang tua.
“Setelah adanya edukasi ini, komunikasi antara guru dan wali murid menjadi lebih terbuka. Orang tua lebih berani bertanya dan berdiskusi mengenai perkembangan anaknya, sehingga proses pendampingan dapat dilakukan secara bersama-sama,” tambahnya.
Kerja sama antara Universitas Wijaya Putra dan TK DWP Karangan dinilai memberikan kontribusi penting dalam mendukung layanan pendidikan yang lebih inklusif. Materi yang disampaikan tidak hanya berbasis keilmuan, tetapi juga dikemas secara sederhana dan mudah dipahami oleh orang tua. Wali murid juga diberikan contoh aktivitas stimulasi yang dapat dilakukan di rumah, seperti membacakan cerita, bermain bersama anak, mengajak anak berbicara aktif, serta membatasi penggunaan gawai.
Melalui kegiatan edukasi ini, Universitas Wijaya Putra dan TK DWP Karangan berharap dapat membangun sinergi berkelanjutan antara perguruan tinggi, sekolah, dan keluarga. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih ramah anak, responsif terhadap kebutuhan tumbuh kembang, serta mendukung terwujudnya pendidikan inklusif sejak usia dini. (her)