Surabaya 2 Nopember 2024 | Draft Rakyat Newsroom – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melaporkan bahwa pada Oktober 2024, provinsi ini mengalami inflasi sebesar 0,15 persen (month-to-month/m-t-m), yang sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,08 persen.
Dalam Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Jatim yang dirilis pada Jumat (01/10/2024), Kepala BPS Jatim, Dr. Zulkipli, M.Si, menjelaskan bahwa inflasi pada Oktober ini membawa angka inflasi tahun kalender (year-to-date/y-t-d) sebesar 0,81 persen dibandingkan Desember 2023, dan inflasi tahun ke tahun (y-o-y) sebesar 1,66 persen.
Zulkipli menambahkan, pada bulan ini, 11 kabupaten/kota di Jatim mengalami inflasi, dengan Sumenep mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,36 persen, sementara Gresik mencatat yang terendah dengan 0,07 persen.
Daerah lain yang mengalami inflasi meliputi Bojonegoro (0,22 persen), Madiun (0,2 persen), Tulungagung (0,25 persen), Kediri (0,16 persen), Malang (0,2 persen), Jember (0,14 persen), Probolinggo (0,2 persen), Banyuwangi (0,26 persen), dan Surabaya (0,11 persen).

Dari segi inflasi y-o-y, Jatim mencatat angka 1,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,37. Inflasi tertinggi tercatat di Sumenep dengan 2,30 persen dan IHK sebesar 108,97, sedangkan inflasi terendah di Kediri dengan 0,91 persen dan IHK 105,54.
Penyebab inflasi y-o-y ini antara lain adalah kenaikan harga di berbagai kelompok pengeluaran, seperti makanan, minuman, dan tembakau (2,38 persen); pakaian dan alas kaki (1,68 persen); serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,47 persen).
Kelompok lainnya yang mengalami kenaikan termasuk perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga (0,60 persen), kesehatan (1,87 persen), rekreasi dan budaya (1,43 persen), pendidikan (1,54 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (2,24 persen), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (7,04 persen).
Di sisi lain, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks meliputi transportasi dan informasi, komunikasi, serta jasa keuangan, masing-masing turun 0,30 persen.(fyo)