Surabaya 18 Maret 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui anak perusahaan yang bergerak di komoditas gula PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) mendukung program pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan menyiapka 43 ribu ton gula kemasan untuk keterjangkauan harga pangan menjelang Ramadhan hingga Lebaran dengan menggelar operasi pasar murah
Operasi pasar ini dilakukan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia sebagai mitra distribusi, dengan harga jual gula yang telah ditetapkan dibawah harga HET sebesar Rp 15.000 kilo gram.
“Total pasokan gula yang disiapkan dalam operasi pasar ini 43.000 ton gula kemasan. Namun, penyerapan dilakukan bertahap sesuai permintaan dari PT Pos Indonesia dan saat ini baru terserap sekitar 2.000 ton,” kata Sekretaris Perusahaan PT SGN Yunianta saat wawancara Dengan media di Surabaya, Senin (17/03) Malam.
“Operasi pasar dimulai sejak H-7 Ramadan dan direncanakan berlangsung hingga menjelang Hari Raya. Jika ada instruksi tambahan dari pemerintah, masa operasi dapat diperpanjang,” ujar Yunianta.
Dalam pelaksanaannya, PT SGN memprioritaskan distribusi gula di Pulau Jawa, terutama wilayah Jawa Tengah dan Jakarta, mengingat tingginya permintaan di daerah tersebut. Selain itu, wilayah Sumatera dan Sulawesi juga menjadi fokus utama distribusi, mengingat serapan yang signifikan di kedua kawasan wilayah tersebut.
“Harga gula di seluruh Indonesia sama, yaitu Rp 15.000 per kilogram, dan pembelian dibatasi maksimal 2 kilogram per orang sesuai kebijakan pemerintah,” kata Yunianta.
Operasi pasar gula murah dilakukan disekitat 4.500 titik distribusi di seluruh Indonesia, termasuk Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor Cabang Utama (KCU) PT Pos Indonesia.
Dalam operasionalnya, PT SGN memastikan kepatuhan terhadap harga eceran gula yang telah ditetapkan pemerintah. “Kami berkomitmen untuk tidak menjual gula di atas harga acuan konsumsi yang ditetapkan, yaitu antara Rp 15.000 hingga Rp 17.500 per kilogram,” ungkap Yunianta.
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, PT SGN optimistis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga gula menjelang Ramadan dan Lebaran. Upaya ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap daya beli masyarakat dan ketersediaan pasokan gula di seluruh Indonesia mulai Ramadan hingga menjelang Lebaran nanti.
Selain menggelar operasi pasar, PT SGN juga menyiapkan strategi jangka panjang untuk meningkatkan produksi gula nasional. Pada tahun 2025, SGN menargetkan mampu menghasilkan produksi 1 juta ton gula dengan total 13,6 juta ton tebu giling 12 juta ton, atau meningkat 110 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan pendapatan sekitar Rp1triliun..
“Proses penggilingan saat ini baru dilakukan di Pabrik Gula Kuala Madu, Sumatera Utara, yang memulai produksi pada akhir Januari 2025. Dari target tersebut, kami baru menggiling sekitar 200.000 ton tebu,” papar Yunianta.
Untuk mencapai target tersebut, PT SGN telah bekerja sama dengan Perhutani untuk memanfaatkan lahan dan menyewa lahan tambahan guna memperluas area penanaman tebu. Selain itu, perusahaan mempertimbangkan pengelolaan pabrik gula di luar kelompok usaha PTPN, seperti Pabrik Gula Rendeng dan Pabrik Gula Baru di Yogyakarta.(myo’)