Surabaya 5 Oktober 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Direktorat Branding, Marketing, dan Media Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelenggarakan ajang tahunan pencarian bakat, Kece Cari Talenta (KCT) Special Edition 2025 dengan tema “Bridging Culture Connecting the World” sejak 24 September hingga 3 Oktober 2025.
Rangkaian kegiatan yang resmi berakhir pada Jumat, 3 Oktober 2025 di Graha Sawunggaling, Kampus 2 Unesa, Lidah Wetan, Surabaya ini menghadirkan talenta muda dari berbagai negara dan daerah di Indonesia. Dengan total 151 peserta yang mengikuti kompetisi news presenting.
Pada kategori Global Finalist, Meixi Liu (Meilani) asal China sukses meraih juara pertama. Posisi kedua ditempati Saeed Ahmed Saeed Al Asrani dari Yaman, sementara Ali Abakar Ben Abakar asal Chad menempati posisi ketiga.
Selain itu, sejumlah penghargaan khusus juga diberikan, antara lain The Most Favourite kepada Jaegeol Lee (Korea Selatan), The Most Active kepada Aisada Silva (Timor Leste), serta The Most Awesome kepada Rajab Hamis Yusuph (Tanzania).
Disisi lain, pada kategori Nusantara Finalist, juara pertama berhasil diraih oleh Fikri Rafi Arisandy (Unesa FIP). Juara kedua ditempati oleh Azzahidatul Ulya (Unesa Fisipol), dan disusul oleh Arifudin Zuhri (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) di posisi ketiga.
Untuk penghargaan khusus, The Most Favourite diberikan kepada Hana Maulidina (Unesa FEB), The Most Active jatuh pada Sabrina Zalsabillah Wahab (Unesa Fisipol), dan The Most Awesome diraih oleh Diva Milana (Unesa Vokasi).
Penghargaan diserahkan langsung Asrori, selaku Direktur Urusan Internasional Unesa, Danang Ariyanto, serta Herma Prabayanti selaku perwakilan juri dan mentor.
Herma Prabayanti selaku Direktur Branding Marketing dan Media Unesa mengungkapkan bahwa seluruh semifinalis dan finalis otomatis akan menjadi Master of Ceremony (MC) sekaligus presenter program media, khususnya untuk mahasiswa Unesa.
“Dari total 151 peserta di semua kategori, teman-teman yang berhasil sampai di titik final ini sudah menunjukkan prestasi luar biasa. Mungkin ada yang grogi, namun materi suara bisa kami latih untuk menjadi presenter utama Jendela Unesa,” jelasnya.
KCT sendiri bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah pengembangan diri generasi muda dalam hal public speaking, personal branding, serta keterampilan komunikasi profesional di era digital (her)
