Surabaya 22 Januari 2025 | Draft Rakyat Newsroom- Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, mengunjungi kebun tebu dan pabrik gula Kwalamadu pada Selasa (21/01), setelah mengadakan rapat koordinasi terbatas dengan kementerian terkait, forkopimda Sumatera Utara, dan BUMN, termasuk PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Zulkifli Hasan menyatakan bahwa meskipun kebun tebu di sana tidak sebesar yang ada di Lumajang dan Malang, namun pihaknya berharap adanya revitalisasi, penggantian pola tanam, dan penggunaan varietas tebu baru yang lebih produktif. “Varietas yang digunakan sekarang sudah usang, jadi kami akan memperbaharui bibitnya, dan dalam dua tahun ke depan, kami berharap produksi bisa meningkat 100 persen,” katanya.
Menko Pangan juga memberikan apresiasi kepada PTPN Group dan SGN yang telah berkomitmen dalam mendukung swasembada gula nasional. Ia menyebut pihak-pihak tersebut sebagai pahlawan dalam mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia.
PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) melalui penugasan Perpres 40 Tahun 2023, bertanggung jawab untuk menjaga swasembada gula konsumsi di Indonesia. Direktur Utama SGN, Mahmudi, menyampaikan bahwa dalam waktu tiga tahun ke depan, SGN menargetkan bisa menyuplai sekitar 50 hingga 60% kebutuhan gula di Sumatera Utara, yang sebelumnya hanya 20%.

Kunjungan tersebut juga menjadi ajang untuk memperkenalkan konsep kemitraan antara perusahaan dan masyarakat dalam pengembangan pertanian tebu. Zulkifli Hasan berharap sinergi dengan pemerintah daerah dapat melibatkan masyarakat dalam bertani tebu untuk membantu tercapainya swasembada gula. “Saya juga mengajak Bupati dan anggota DPR untuk mendata wilayah yang cocok untuk tanaman tebu, karena ini sangat menguntungkan,” tambahnya.
Mahmudi juga menyebutkan rencana perluasan lahan tebu, dengan target mencapai 9 ribu hektar pada tahun 2027, termasuk melalui kerjasama dengan petani tebu rakyat. Untuk meningkatkan produktivitas, SGN juga akan mengganti varietas tebu yang ada, dari varietas BZ yang sudah lama, menjadi varietas Nusantara yang lebih unggul. Dengan langkah ini, mereka berharap produksi gula di Sumatera Utara dapat meningkat signifikan, dengan target mencapai 21 ribu ton gula pada tahun 2025.
Dengan pergantian varietas ini, diharapkan produktivitas dapat meningkat, dari 70 ton per hektar menjadi 85 ton per hektar, dengan rendemen yang juga akan meningkat dari 6,5% menjadi sekitar 8%. Dalam tiga tahun ke depan, SGN ditargetkan untuk memproduksi gula dua kali lipat lebih banyak.(myo)