Surabaya 2 Juli 2024 | Draft Rakyat Newsroom-Pengumuman hasil Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2024 menjadi momen penentuan yang sangat dinanti oleh ratusan ribu siswa lulusan SMA di Indonesia. Dalam momen ini, Universitas Airlangga (UNAIR) menerima 2.831 calon mahasiswa baru (camaba) melalui jalur SNBT tersebut.
Dari mahasiswa baru yang diterima oleh UNAIR tersebut, terdapat beberapa camaba yang memiliki usia lebih muda dibandingkan dengan rekan sesama camabanya. Ialah Naila Musta’inah Khairunnisa. Alumni SMA Swasta Islam PB Soedirman 2 Bekasi ini berhasil menjadi salah satu camaba UNAIR di usianya yang baru menginjak 16 tahun 9 bulan.
Berhasil meraih skor Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang tinggi yakni 676, Naila, sapaan akrabnya, berhasil mengamankan kursi untuk jurusan Psikologi, di Fakultas Psikologi UNAIR. “Ini dream comes true for me karena UNAIR memang dream campusku, dan psikologi juga dream major aku. Jadi aku seneng banget kak, dan masih suka recheck laman pengumuman SNBT, karena it feels surreal sampai pengumuman bayar UKT,” kata Naila.
Pantang Menyerah
Belum berhasil mendapatkan kampus impiannya melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tidak membuat Naila berkecil hati. Fokus belajar untuk UTBK, lanjut Naila, merupakan langkah yang ia tempuh pasca gagal dalam SNBP. Strategi Naila adalah dengan bergabung ke kursus persiapan UTBK.
“Aku memutuskan untuk fokus nyiapin SNBT dari awal kelas 12 dengan cara ikut Inten, di awal, aku cuma belajar subtest PU dan PK (Penalaran umum dan Pengetahuan Kuantitatif, red). Selain itu, aku juga tetap berusaha untuk belajar dan meningkatkan nilai di subtest lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, Naila menyatakan bahwa ia merupakan salah satu siswa yang memilih untuk lintas jurusan. Hal ini menjadikannya lebih fokus lagi dalam usahanya meraih mimpi. Menurutnya, belajar bisa dilakukan dimana saja dan dari mana saja.
“Menurutku, belajar bisa dari mana aja, meski aku sudah banyak dapat materi dan latihan soal dari bimbel, aku juga mengerjakan tryout online gratis dan berbayar. Seperti sainsin, alternatifa, dan pahamify. Tujuannya supaya semakin terbiasa dengan pola soal dari tiap platform yang berbeda,” jelasnya.
Titik Balik
Melalui proses belajar dan perjuangannya meraih kampus impiannya, Naila mengaku banyak hal yang menjadi titik balik untuknya. “Aku ngerasa masa-masa mempersiapkan SNBT ini banyak merubah hidupku. Dari yang awalnya kurang sehat, aku jadi memiliki pola hidup yang lebih sehat. Aku tidur jam 10 malam dan bangun jam 6 pagi. Nggak banyak males-malesan dan waktu main handphone berkurang drastis dari yang awalnya belasan jam per hari, jadi paling lama tujuh jam per harinya,” terang calon mahasiswa baru Fakultas Psikologi UNAIR itu. Disamping itu, banyak hal positif lain yang ia dapatkan setelah mempersiapkan SNBT. Naila mengatakan bahwa ia mendapatkan banyak teman baru dari tempat kursusnya, dan teman-teman online dari study twt (komunitas belajar yang ada di platform X, sebelumnya bernama Twitter, red). Teman barunya-lah yang menjadi salah satu motivasi Naila dalam meningkatkan belajarnya. “Jiwa ambisiusku yang udah lama mati pun bangkit lagi supaya bisa terus improve nilai nilaiku,” pungkasnya (naf)