Surabaya 4 Juni 2024 | Draft Rakyat Newsroom-Bak Perawagati yang berlenggak-lenggok di jalanan. Itulah pujian yang tentunya bikin klepek-klepek ‘Bus Trans Jatim’ yang digagas Dishub Jatim dan dilaunching oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Khofifah Indar Parawansa, pada 19 Agustus 2022. Sebutan ‘peragawati’ pun disematkan pada moda transportasi umum itu oleh anggota DPD RI Terpilih, Lia Istifhama.
Ning Lia, sebutan akrab politisi yang dikenal dengan tagline peran CANTIK, cerdas, inovatif, kreatif, itu, menyebut tubuh ramping bus di periode Kadishub Jatim Nyono, sangat efektif mencuri atensi.
“Bentuk tubuhnya ramping dan tinggi menjulang bak peragawati, ya wajar saja ia bisa sat-set melintas di jalanan. Tinggi semampai dan eye cacthing tatkala berlenggak lenggok di tengah jalan. Jadi bukan hanya membantu masyarakat yang membutuhkan akses transportasi murah meriah, tapi bus yang satu ini manfaatnya sangat plus-plus,” terangnya, Selasa (4/6/24).
Ditambahkan olehnya, Bus Trans Jatim menjawab tantangan kemajuan Jatim yang terus mengalami peningkatan Perekonomian Jawa Timur.
“Perlu diketahui bahwa terus terjadi peningkatan perputaran ekonomi Jatim. Salah satunya diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai Rp 1.844,81 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp 71,12 juta yang terus meningkat dari tahun 2020 sebesar Rp 56,64 juta.”
“Nah, dengan begitu, pasti ada konsekuensi positif yaitu meningkatnya angka kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, sangat lumrah jika meningkat pula volume kendaraan akibat produktivitas tinggi masyarakat. Tepatnya, situasi kemacetan yang kerap mewarnai jalan protokol perkotaan maupun area yang berdekatan dengan perkantoran, terutama pabrik.”
Ditambahkan olehnya, bahwa potret kemacetan itulah yang kemudian direspon v
cerdas oleh Dishub Jatim.
“Respon cerdas dari Dishub Jatim inilah yang patut diapresiasi bersama. Apalagi bus Trans Jatim akan meluncurkan koridor ke IV untuk area Gresik-Paciran. Ini akan sangat menjawab keluhan dan aspirasi para pekerja, terutama buruh pabrik yang selama ini bisa jadi harus berjuang sampai satu jam perjalanan ketika berangkat maupun pulang dari jam kerja.”
Tak tanggung-tanggung, ning Lia bahkan menyebut skema trans Jatim tersebut merupakan bentuk pemerintah menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru.
“Sesuai informasi yang kita ketahui, Dishub juga akan memberlakukan aturan jam operasional bagi truk muatan yang melalui jalur Sidayu hingga Manyar agar tidak menambah volume kendaraan saat bus trans melintas atau saat padat-padatnya jam berangkat dan pulang kerja karyawan di sekitar itu.”
“Ini namanya menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru. Melainkan solusi yang pas pada titik masalah. Ibarat dokter, trans jatim ini cara ngobati masalah moda transportasi pada titik sumber penyakitnya. Jadi sangat efektif efisien,” tegas ning Lia.
Ning Lia juga menyampaikan multiplier effect positif yang akan timbul dengan adanya Bus Trans Jatim tersebut.
“Saya sih sangat yakin adanya Bus Trans Jatim ini akan menjadi multiplier effect yang positif. Masyarakat apalagi pekerja tidak harus menggunakan kendaraan pribadi, melainkan memanfaatkan moda transportasi publik yang sudah sesuai disiplinnya jam kerja mereka. Masyarakat menerima dampak positif lebih efisien biaya dan tentunya lebih semangat bekerja.”
Menyinggung semangat kerja, dijelaskannya karena Bus Trans Jatim memang menarik luar dalam.
“Bus Trans Jatim ini memang cantik dan menariknya luar dalam. Alias inner beauty-nya kuat. Karena meski slim, ia mampu memberi kesan luas di dalamnya sehingga pandangan para penumpang akan lebih fresh dan leluasa. Terlebih kabin bus isinya tidak banyak, yaitu memiliki 18 kursi penumpang biasa dan 2 kursi prioritas sehingga tidak ada kesan sempit. Selain itu pada bagian bodi belakang bus disematkan layar LED besar agar perjalanan tidak menjenuhkan.”
“Satu hal lagi, bus trans Jatim asli sangat ramah pada segala usia. Terbukti ia memiliki lantai rendah agar memudahkan penumpang keluar masuk bus,” tambahnya.
Cantik, ramah, dan tidak membosankan, bagi ning Lia seharusnya mampu menarik minat masyarakat, terutama para pekerja untuk memanfaatnya.
“Saya sangat berharap Bus Trans Jatim menjadi idola para pekerja. Karena jika sudah meningkat gairah kerja, maka Insya Allah produktivitas masyarakat semakin meningkat dan sekaligus meningkatkan investasi wilayah terkait,” pungkas politisi yang dikenal anggun dan keibuan itu.
Perlu diketahui, sebelum Koridor IV, Trans Jatim sudah memiliki tiga koridor, yaitu koridor 1 adalah rute Sidoarjo–Surabaya–Gresik, koridor 2 rute Surabaya–Mojokerto, koridor 3 rute Mojokerto–Gresik. (her)