More
    BerandaEkonomiSGN: Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat Tergantung pada Komitmen dan Kolaborasi Semua Pihak

    SGN: Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat Tergantung pada Komitmen dan Kolaborasi Semua Pihak

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 17 Januari 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Mahmudi, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PTPN III (Persero), mengungkapkan bahwa kunci sukses program pemberdayaan masyarakat terletak pada komitmen dan kolaborasi antara berbagai pihak terkait.

    “Dengan adanya komitmen dan sinergi antara kementerian, lembaga, dan pemerintah, program pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan maksimal,” ujar Mahmudi dalam kunjungan kerja Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang didampingi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo serta pejabat Wali Kota dan Bupati Mojokerto. Mereka mengunjungi sejumlah program pemberdayaan di Kabupaten Mojokerto pada Kamis (16/01).

    Dalam kesempatan itu, mereka mengunjungi beberapa program, seperti Kelompok Pemberdayaan PNM Mekaar, Perkebunan Tebu Rakyat PT Sinergi Gula Nusantara, dan Pemberdayaan Ekonomi Desa melalui Desa BRILian.

    “BUMN memiliki berbagai program yang melibatkan masyarakat untuk mendukung kesejahteraan, seperti kemitraan plasma dengan petani yang dilakukan oleh PTPN Group. Kami tidak bisa bekerja sendiri, kolaborasi sangat dibutuhkan,” tambah Mohammad Abdul Ghani, Direktur PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, yang turut hadir dalam acara tersebut.

    Kerjasama antara pabrik gula dan petani tebu, dengan bagi hasil, dinilai lebih efektif dalam pemberdayaan masyarakat dibandingkan dengan pola kemitraan transaksional lainnya. Petani tebu yang menjadi mitra mendapatkan pendampingan terkait budidaya tebu, akses ke lembaga keuangan, serta fasilitas lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas gula.

    “Pola kemitraan ini adalah best practice yang saling menguntungkan. Petani tebu mendapatkan berbagai kemudahan akses yang kami sediakan,” lanjut Mahmudi.

    Akses permodalan menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi petani tebu, yang berpengaruh pada keberlanjutan usaha mereka. Oleh karena itu, SGN bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk memanfaatkan program KUR (Kredit Usaha Rakyat) Khusus Klaster sebagai langkah konkret untuk memperkuat ekosistem tebu rakyat.

    Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang didampingi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo serta pejabat Wali Kota dan Bupati Mojokerto.

    “Sosialisasi bersama Kemenko Perekonomian mengenai pemanfaatan program KUR Khusus Klaster untuk petani tebu telah dilakukan, di mana tidak ada batasan plafon. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan modal petani,” ujar Mahmudi.

    SGN juga memiliki program yang berdampak luas, seperti menjamin pasokan bahan baku tebu untuk pabrik gula, memperluas lahan baru, membuka lapangan kerja di sektor perkebunan, serta mencetak pengusaha muda. Hingga saat ini, terdapat 50 peserta yang berhasil lolos seleksi dari lebih 3.000 pendaftar, dengan penempatan di Pekalongan (10 peserta), Madiun (19 peserta), dan Kediri (21 peserta).

    “Sebanyak 10 Agripreneur akan mengelola 50 hektar kebun tebu seperti mini estate. Kami memberikan pelatihan serta akses ke lembaga yang mendukung produktivitas mereka. Semakin baik kebun yang mereka kelola, semakin besar pendapatan yang akan diperoleh,” jelas Mahmudi mengenai program inkubator agripreneur tebu yang melibatkan generasi Z.

    Perusahaan berencana untuk merekrut lebih banyak peserta dalam waktu dekat untuk mendukung program ini dan berkontribusi pada pencapaian swasembada gula nasional. “Kami akan menambah jumlah peserta program ini untuk memperluas kebun baru dan memastikan pasokan bahan baku tebu giling,” tandasnya. (ryo)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru