Surabaya 19 Mei 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Kanker usus besar bukan hanya menjadi momok bagi kalangan usia lanjut, namun juga menjadi ancaman bagi usia muda. Menurut beberapa penelitian, Early On Set Colorectal Cancer (EOCRC) sudah ditemukan menyerang kalangan muda di bawah 45 tahun yang mana salah satu golongan yang berisiko terserang EOCRC adalah gen z.
Peningkatan angka penderita EOCRC tidak hanya pada negara maju, namun juga terjadi pada negara berkembang. Menanggapi masalah kesehatan global itu, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) dr Annisa Zahra Mufida Sp PD buka suara.
Penyebab dan Gejala
Annisa menyebut penyebab munculnya kanker itu pada usia muda yaitu adanya gaya hidup tidak sehat, konsumsi makanan cepat saji dan tinggi gula sintetis seperti fruktosa, obesitas, konsumsi alkohol dan rokok, kurangnya aktivitas fisik serta faktor genetik yang diturunkan oleh keluarga.
“Karakteristik kanker pada usia muda yaitu memiliki prognosis atau prediksi kesembuhan yang lebih buruk daripada kanker kolorektal yang terjadi pada usia lanjut. Selain itu risiko metastasis atau penyebaran sel kankernya lebih besar serta adanya risiko kegagalan terapi yang lebih besar pada pasien muda,” ungkapnya.
Gejala umum yang sering ditemukan pada penderita kanker kolorektal umumnya meliputi enam gejala umum. Yaitu, anemia, munculnya darah pada feses, diare lebih dari dua minggu, berat badan yang turun signifikan, nyeri di sekitar dubur, hingga sembelit yang terjadi lebih dari tiga bulan.
“Meskipun begitu kanker kolorektal kadang tidak menunjukkan adanya gejala sehingga umumnya terlambat didiagnosis dan hampir 50 persen sudah berada di stadium lanjut, karena adanya stigma bahwa kanker hanya menyerang usia lanjut. Karena itu, deteksi dini diperlukan untuk mencegah kondisi semakin parah,” ungkapnya.
Upaya Pencegahan
Annisa menyebut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit itu di antaranya mengetahui riwayat penyakit keluarga, menghindari makanan cepat saji dan kembali ke real food, memperbanyak aktivitas fisik. Selain itu, melakukan pemeriksaan secara dini untuk mengetahui kesehatan organ pencernaan juga penting untuk dilakukan. “Segera periksakan diri jika mendapati adanya gejala kanker kolorektal ke fasilitas kesehatan dengan melakukan pemeriksaan feses, apabila didapatkan darah pada feses maka akan dilanjutkan pemeriksaan teropong usus atau colonoscopy untuk diagnosis lebih lanjut. Prosedur ini menjadi penting untuk mengurangi resiko kondisi kanker memburuk,” pungkasnya (naf)