Surabaya 13 September 2023 | Draft Rakyat Newsroom-Sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan jejak gemilang. Kali ini prestasi membanggakan dipersembahkan oleh Latifah Nurahmi ST MSc PhD,
dosen Departemen Teknik Mesin ITS yang menerima penghargaan Anugerah Ikon Prestasi
Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Sabtu (9/9) lalu.
Latifah menuturkan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada individu maupun kelompok yang berprestasi, inspiratif, dan memiliki rekam jejak positif. Anugerah Ikon Prestasi Pancasila tahun ini diberikan kepada lima nama untuk lima kategori. “Saya sendiri menerima anugerah di bidang sains dan inovasi,” tuturnya.
Bukan tanpa alasan, penerima penghargaan L’Oreal-UNESCO For Women In Science 2020 ini
merupakan pencipta robot hybrid di bidang medis. Robot tersebut berguna untuk rehabilitasi dan membantu operasi patah tulang. Memiliki struktur putaran yang mirip dengan tumit kaki,
membuat robot hybrid bergerak lebih fleksibel dibandingkan dengan robot paralel yang sudah
ada sebelumnya.
Lebih lanjut, Latifah mengungkapkan bahwa robot tersebut diciptakan bukan untuk
menggantikan posisi dokter melainkan sebagai penunjang proses medis. Salah satu peran dari
inovasi yang dicetuskan sejak tahun 2015 ini adalah membantu dokter dalam menangani operasi dengan akurasi tinggi. “Penggunaan robot hybrid ini tetap memerlukan campur tangan tenaga medis,” ungkap perempuan kelahiran Solo ini.
Mewakili ITS untuk penghargaan bergengsi ini, membuat motivasi Latifah di dunia riset kian
menggebu. Agar dampaknya bisa lebih luas lagi, alumnus Teknik Mesin ITS ini berencana untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan robot hybrid tersebut. Di samping itu, Latifah memandang Anugerah Ikon Prestasi Pancasila sebagai bukti nyata ITS dalam
mendukung Pancasila sebagai ideologi negara melalui kegiatan akademik dan riset.
Ibu satu anak ini menyatakan bahwa penghargaan ini dipersembahkan kepada anak
perempuannya, para mahasiswi Departemen Teknik Mesin ITS, dan seluruh perempuan di
Indonesia. Menurutnya, pencapaian tersebut membuktikan bahwa perempuan mampu bersaing dari segi kemampuan berpikir, riset, dan mengajar. “Semoga dapat menginspirasi para perempuan lain untuk terus berkarya dalam bidang sains dan teknologi,” tandasnya penuh harap.(Naf)