More
    BerandaPendidikanMahasiswa UNAIR Juara III Kompetisi Debat Internasional I&T

    Mahasiswa UNAIR Juara III Kompetisi Debat Internasional I&T

    Penulis

    Tanggal

    Kategori

    Surabaya 11 Desember 2023 | Draft Rakyat Newsroom-Komitmen berprestasi tidak pernah lekang dalam benak para Ksatria Airlangga. Baru-baru ini, dua mahasiswa UNAIR berhasil meraih predikat juara III dalam ajang I&T Open Debate Competition 2023 pada Minggu (03/12/2023). Mereka adalah Wendy Belinda Tiantini dari FIB dan Avim Dwi Wiranata dari FISIP.

    I&T Open Debate Competition merupakan lomba debat yang diselenggarakan oleh komunitas debat Indonesia dan Taiwan (I&T) bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Taiwan (PPI Taiwan). Penyelenggaraan lomba ini berlangsung selama dua hari dengan empat tahap perlombaan mulai dari babak penyisihan, pre-semifinal, semifinal, hingga final.

    Wendy selaku perwakilan tim menyampaikan bahwa ia dan rekannya sangat senang dan bangga karena bisa meraih juara dalam lomba debat internasional untuk pertama kalinya. Kemenangan tersebut menjadi pengalaman berharga bagi mereka berdua untuk terus berlatih menjadi debater yang lebih baik. Terlebih, standar penilaian juri debat internasional berbeda dengan standar juri debat nasional sehingga membuat mereka harus belajar banyak hal.

    “Di sisi lain, kami juga merasa gugup karena memang lomba debat ini sangat ketat dan kompetitif mengingat lingkupnya internasional dan terbuka untuk umum. Tapi, kami juga telah mempersiapkan untuk menghadapi hal tersebut dengan terus berlatih dan selalu ada satu sama lain. Kami juga melakukan evaluasi terus-menerus di setiap babaknya agar kami tahu letak kekurangan dan bisa segera mengatasinya,” jelasnya.

    Keberagaman Mosi Debat

    Lebih lanjut, mahasiswa Kajian Sastra dan Budaya itu mengatakan terdapat beragam mosi yang diperdebatkan dalam lomba tersebut. Mulai dari teknologi, politik, feminisme, anak muda, hingga disabilitas. Menurutnya, isu disabilitas menjadi isu yang paling menarik dan cukup menantang. 

    “Kami menghadapi satu mosi di mana mosi tersebut membahas siswa disabilitas di Taiwan. Meskipun cukup sulit, mosi tersebut sebetulnya sangat bagus karena membahas kesetaraan pada bidang pendidikan tanpa memisahkan siswa disabilitas. Selain itu, ini juga bisa menjadi platform bagi siswa reguler untuk lebih mengenal tentang siswa disabilitas dan menghilangkan stereotip yang ada pada masyarakat,” ujar Wendy.

    Berikan Tips dan Trik

    Pada akhir, Wendy berpesan kepada mahasiswa yang ingin berkecimpung dalam lomba debat untuk berani mencoba. Ia mengakui, sebelum memutuskan untuk mengikuti lomba tersebut, ia dan tim sempat merasa takut karena peserta dalam lomba ini rata-rata adalah debaters yang sudah andal. Namun, mereka tetap berpikiran positif dan berusaha untuk melakukan yang terbaik. “Rasa percaya dengan rekan tim juga sangat mempengaruhi karena saya dan Avim memiliki gaya berbeda saat membangun kasus. Jadi, kami hanya percaya satu sama lain bahwa kami pasti melakukan yang terbaik,” tukasnya. (naf)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini
    Captcha verification failed!
    Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

    Artikel Terbaru