Surabaya 7 September 2023 | Draft Rakyat Newsroom – Guna meningkatkan semangat pekerja sosial (Peksos) sebagai garda terdepan penanganan permasalahan sosial, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan Membingkai Praktik Baik (Pekerja Sosial) melalui Komunikasi Publik. Kegiatan ini diikuti oleh 120 pekerja sosial, dengan pemaeri Pakar Komunikasi Universitas Airlangga, Suko Widodo, Kamis (7/9/2023).
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, mengatakan, para peksos perlu dibekali motivasi dan pesan moral agar kembali menggairahkan pekerjaan yang mereka jalani serta menjawab tantangan permasalahan sosial saat ini.
“Ini pertama kali saya sampaikan ke mereka dan saya ingin memberikan motivasi pada mereka agar bekerja lebih dibandingkan sebelumnya. Seiring pengalaman saya, peksos harus ada rasa penasaran, harus selalu ada perubahan, hingga harus memiliki pencapaian dan rasa kepuasan, ” kata Novi.

Ia juga menyampaikan, dengan melihat peta sumberdaya manusia di Dinsos Jatim, maka banyak yang akan purna dan banyak lowongan untuk mengisinya. Maka, kini saatnya meregenerasi pada mereka (pekerja sosial) untuk bisa mengisi pekerjaan yang lowong.
“Saat pekerja sosial menduduki pada pekerjaan itu, maka saya ingin mereka mendapatkan dengan profesionalisme yang terjaga dan mengajak Dinsos menjadi lembaga yang diperhitungkan. Sesuai tagline yang disampaikan Pakar Komunikasi Unair Suko Widodo, kita tidak hanya dikenal sebagai penyalur bantuan tetapi juga dikenal sebagai penyalur nilai,” paparnya.
Novi juga mengapresiasi adanya peksos yang sudah mulai terlihat dari karyanya yang turut dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur. “Terbukti juga peksos dibawah arahan Kepala UPT Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (RSBG) Tuban berhasil meraih Juara Ill Ideathon, yang merupakan kompetisi ide terhadap pelayanan publik nasional yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB dan USAID Indonesia. UPT RSBG Tuban berhasil usai bersaing dengan 608 Ideathon hebat dari seluruh Indonesia, ” katanya.


Adanya pencapaian yang diraih Peksos UPT RSBG Tuban Dinsos Jatim ini, Novi berencana akan memberikan apresiasi agar nantinya peksos lainnya juga lebih bersemangat. “Jika semua peksos bisa seperti itu dalam pencapaiannya, maka mereka akan membawa Dinsos Jatim sebagai lembaga yang diperhitungkan dan lebih berdampak pada masyarakat,” imbuhnya.
Di sisi lain, Novi juga mengatakan, Peksos tidak harus menghabiskan waktu di dalam seperti ASN, PTT, tenaga kasar dan lainnya. “Peksos lebih diharapkan untuk bekerja di luar panti, dimana akan banyak masalah yang memerlukan penanganan hingga penyelesaian permasalahan. Jadi tidak hanya bertugas di UPT, melalui Jatim Sosial Care maka peksos menjadi komandan dalam penjangkauan penanganan, pemulihan dan pemberdayaa, ” tuturnya.
Sedangkan Pengamat Sosial Universitas Airlangga, Suko Widodo, mengatakan, problem sosial akan selalu meningkat eskalasinya. “Sehingga penyelesaiannya tidak bisa menggunakan cara lama atau biasa. Namun caranya harus luar biasa dan kreatif, ” katanya.


Ia juga mengatakan, perhatian negara harus lebih serius terhadap solusi problema sosial. “Penyelesaian tidak hanya melalui Dinsos saja, namun seluruh lapis seperti pentahelix harus mampu mengkonstruksi problema sosial agar hasilnya mendukung terhadap penyelesaian problema sosial, ” katanya.
Ia juga berpesan agar peksos harus merevolusi diri dan mau selalu belajar tiada henti seta percaya diri, sehingga nantinya mereka bisa memaksimalkan kemampuannya menyelesaikan permasalahan sosial.
Kegiatan tersebut dihadiri seluruh Kepala UPT dilingkungan Dinsos Jatim beserta peksos Selain itu juga hadir Sekretaris Dinsos Jatim Yusmanu. (nis)