Malang , 5 April 2023 | Draft Rakyat Newsroom–Setelah memenangi lomba Pekan Tilawatil Quran (PTQ) sensorik netra regional di RRI Malang, Dua Penerima Manfaat Disabilitas Netra (PM Distra) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra (UPT RSBN) Malang Dinas Sosial Jawa Timur (Dinsos Jatim) berangkat ke kendari untuk mengikuti gelaran PTQ LPP RRI Tingkat Nasional ke-53
Yaitu Aris Dermawan dan Putri Febrina Sari yang berangkat untuk mengikuti lomba final PTQ RRl ke-53 di Kendari akan berlangsung hingga 6 April 2023 mendatang dan diikuti oleh kafilah dari seluruh satuan kerja RRI se-Indonesia.
Menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dr. Alwi, M.Hum, melalui Kepala Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, Yusmanu, S.ST, keikutsertaan dua netra kita yaitu Aris Dermawan dan Putri Febriana Sari sangat membanggakan bagi dinsos dalam melakukan pemberdayaan kemampuan penyandang disabiltas netra di bidang keagamaan.
“Ini juga sekaligus memberikan bukti, bahwa pembinaan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra berhasil yang sekaligus membuka cakrawala bagi masyarakat umum, bahwa penyandang tunanetra bisa berprestasi.” ujarnya
“Bagi kita, Aris dan Putri ini sudah juara. Mengingat dari 69 satker RRI yang ada, hanya 8 satker RRI yang lolos ke babak final PTQ RRI tingkat nasional bidang lomba tartil Qur’an sensorik netra,” tambahnya.
Sementara itu Kepala UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Malang, Firdaus Sulistijawan S.Sos MPSSp, mengatakan, untuk menunjang dan mewujudkan capaian prestasi ini, pihaknya selalu mengembangkan kemampuan para penyandang disabilitas sensorik netra dalam membaca huruf braile Qur’an.
“Alhamdulillah di tahun kedua keikutsertaan kami di lomba PTQ RRI, tahun ini binaan kami lolos menjadi finalis. Kami juga telah menyiapkan pendampingan khusus, semoga ada hasil yang optimal untuk Aris dan Putri,” harapnya.
“Prestasi ini, tidak lepas dari upaya kami meningkatkan metode pembelajaran baca Qur’an pada penyandang disabilitas sensorik netra.” pungkas Firdaus Sulistijawan. (br)