Jombang 13 September 2023 | Draft Rakyat Newsroom-
Sebanyak 267 atlet, terdiri dari 133 putra dan 134 putri bersaing ketat memperebutkan 15 medali emas Cabor Karate Porprov Jatim VIII/2023 di GOR Tambak Beras mulai hari ini, Rabu (13/9).
Mereka berasal dari 34 kabupaten/kota di Jawa Timur yang berpartisipasi pada ajang multievent dua tahunan kali ini.
Sensei Alexander Sengko selaku Technical Delegate (TD) Cabor Karate mengatakan bahwa tiap nomor terdapat lebih dari 8 atlet peserta.
Sehingga sudah memadai untuk adanya juara tiga bersama atau peraih medali perunggu.”Atlet Puslatda Jatim boleh dengan catatan usia dan bukan peraih medali di PON Papua lalu,” katanya.
Peta kekuatan sudah tidak bisa diprediksi lagi, tutur Sensei Alex, sudah tidak seperti 5-10 tahun lalu. Artinya pembinaan karate di Jawa Timur ini sudah merata.”Meskipun ada saja prediksi yang muncul. Namun, kalau bicara dari sisi pembinaan, karate merata di setiap kabupaten/kota,” terang Alex.
Untuk hari ini ada 10 nomor pertandingan. Sedangkan, besok ada lima nomor dan UPP langsung setiap harinya. “Harapan saya dari ajang porprov ini akan memunculkan bibit-bibit atlet karate Jawa Timur yang terbaik. Karena gudangnya atlet itu ada di Jawa Timur.”
“Sehingga saya yakin melalui porprov ini memunculkan atlet potensial,” terangnya.
Menurutnya, memang untuk bisa masuk ke puslatda ada beberapa kriteria.
“Tapi paling tidak, siapa yang juara di porprov ini tentu akan menjadi perhatian pengurus karate di Jawa Timur,” timpal Sensei Alex.
Di kesempatan ini, pimpinan wasit Sensei Didik Sumardi menegaskan saat melakukan penjaringan wasit yang bertugas di porprov ini dengan grade yang lebih tinggi.
“Dari tiap-tiap perguruan karate di masing-masing kabupaten/kota. Tujuannya membuat fairplay event ini,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia selalu menekankan kepada wasit yang bertugas untuk fairplay dan jujur.
“Karena kita menghargai berlatihnya mereka baik atlet sampai pelatih yang berharap melaporkan prestasi ke daerahnya masing-masing,” ucapnya.
Terdapat 25 wasit total dibagi dua masing-masing 12 setiap tatami (matras pertandingan). Sedangkan Sensei Didik sendiri sebagai supervisi nya.
“Kapasitas wasit yang bertugas sangat memadai. Karena ada yang berlisensi Asia, nasional, yang tentunya mereka melalui refreshing dan tes juga,” bebernya.
Di bagian lain, Sihang Syahrullah Ketua Perguruan INKAI Jawa Timur mengaku bersyukur dengan banyaknya peserta.
“Porprov alhamdulillah sudah semua ikut pertandingan khususnya di FORKI atau karate semua bisa ambil bagian.”
“Tinggal bagaimana pengurus FORKI kabupaten/kota betul-betul program latihan yang lebih baik. Sehingga 2025 semua bisa ambil bagian dan saling adu prestasi,” tandasnya.
Terpisah, Sensei Suyanto selaku tokoh pembina karate di Surabaya dan Jawa Timur yang turut hadir, melihat pelaksanaan sudah bagus. Hanya, ia menilai gregetnya kurang.
“Porprov di Jombang, Mojokerto dan Sidoarjo ini kok gregetnya kurang. Woro-woro nya, baliho-baliho nya ini gak semarak,” ucapnya.
Dia juga menyoroti diperbolehkan nya main atlet puslatda non medali.
“Barometer nya ini bentuk-bentuknya apa, yang memicu bisa jadi juara ini apa, kita lihat saja nanti secara teknis nya,” imbuhnya.
Tampak hadir, Pembina FORKI Kota Surabaya Tatag Triwibowo, juga Ketua FORKI Kota Surabaya Ozzie Nieuwenhuyzen.(nis)