Surabaya 16 Maret 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Komunitas GUSDURian Gresik menggelar sahur bersama Ibu Nyai Shinta Nuriyah Wahid pada Minggu (16/3) di PP. Internasional Al Illiyin, Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, untuk menguatkan nilai-nilai toleransi. Acara ini dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai daerah, termasuk Gresik, Jombang, Mojokerto, Surabaya, dan Pasuruan.
Abuya Ahmad Yani Illiyin, pengasuh pondok pesantren, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Bu Nyai Shinta. Sebagai catatan, PP. Internasional Al Illiyin menjadi tempat pertama kali dilaksanakannya Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) GUSDURian Gresik yang juga dihadiri oleh putri almarhum Gus Dur, Mbak Alissa Wahid.
Kegiatan sahur bersama ini dilaksanakan berkat kerjasama komunitas GUSDURian Gresik, jejaring lintas iman, rumah ibadah, organisasi masyarakat sipil, pemuda, dan PPDI Gresik. Menurut Mujiburrohman, penggerak komunitas, acara ini merupakan implementasi dari 9 Nilai Utama Gus Dur. “Gus Dur telah memberikan teladan, kini saatnya kita melanjutkannya,” katanya.
Dalam tausiyah kebangsaannya, Bu Nyai Shinta Wahid mengajak peserta untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan melalui cinta kasih perempuan. Ia menegaskan pentingnya peran perempuan, “Tanpa laki-laki dunia terasa sepi, tanpa perempuan dunia akan sirna.”
Kegiatan sahur keliling yang sudah menjadi agenda tahunan Bu Nyai Shinta Wahid ini bertujuan untuk bersama kaum dhuafa dan masyarakat marginal di berbagai daerah. Beliau mengingatkan pentingnya membuka pintu langit di sepertiga malam dan beribadah sebaik-baiknya.
Selain itu, acara ini digelar dengan konsep Zero Waste, dimana penggunaan kemasan ramah lingkungan yang mudah terurai diutamakan, seiring komitmen tim Zero Waste Pondok dan Tim GKMS Gresik untuk mengurangi sampah dan mendukung penanggulangan krisis iklim.(tri)