Surabaya 3 Agustus 2023 | Draft Rakyat Newsroom-Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jatim menggelar Evaluasi dan Sinkronisasi Orientasi Kesehatan Reproduksi Remaja bagi pengasuh di pondok pesantren di kabupaten/kota tahun 2023 yang berlangsung selama 2 hari (2-3 Agustus) di Kota Batu, kegiatan tersebut sebagai upaya penguatan pemahaman bagi pengasuh pondok pesantren tentang kesehatan reproduksi remaja dalam rangka Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
Plt Kadis DP3AK Jatim. Restu Novi Widiani, Kamis (3/9/2023) mengatakan berdasarkan undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, secara khusus kesehatan reproduksi dituangkan ke dalam 7 (tujuh) pasal berturut-turut yaitu pada bagian keenam, mulai pasal 71 sampai pasal 77. pada pasal 71 (3) menyatakan bahwa kesehatan reproduksi dilaksanakan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. selanjutnya pasal 72 dinyatakan bahwa setiap orang termasuk remaja berhak memperoleh informasi, edukasi, dan konseling mengenai kesehatan reproduksi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kesehatan reproduksi remaja merupakan isu yang sangat penting dan kompleks dalam masyarakat kita saat ini. salah satu aspek penting dalam hal ini adalah pendewasaan usia perkawinan (pup), “kami ingin menggarisbawahi bahwa pendewasaan usia perkawinan yang sehat dan tepat merupakan langkah penting dalam memastikan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial remaja. hal ini berkaitan erat dengan upaya penurunan perkawinan anak, Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan stunting,” ujarnya
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat di Jatim, pada aspek indeks pembangunan manusia (IPM) melalui penguatan pemahaman remaja pada kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (pup) menuju nawa bhakti satya bagi Jatim khususnya nawa bhakti satya ke-1 Jatim sejahtera dan kegiatan ini telah kami selenggarakan di beberapa kabupaten/kota di Jatim.
Difokuskan kepada sasaran pengasuh pondok pesantren dan para santri.pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan islam tertua di Indonesia yang masih eksis di zaman modern bahkan dalam era globalisasi sekarang ini. jumlah pondok pesantren pada 2022 sekitar 6.768 yang tersebar pada 38 kabupaten/kota di Jatim, banyak kalangan memandang, bahwa dunia pondok pesantren mempunyai keunikan dan nilai artistik tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lain. keunikan tersebut salah satunya adalah kultur atau tradisi. kultur itu pula yang membuat pondok pesantren mampu survive hingga saat ini.
Pondok pesantren memiliki peran yang penting dalam membentuk dan membimbing generasi muda, termasuk dalam hal kesehatan reproduksi remaja. orientasi kesehatan reproduksi remaja menjadi kunci dalam memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang diperlukan bagi remaja untuk mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab terkait dengan kesehatan reproduksi mereka. hal ini berpotensi mengurangi risiko kehamilan remaja yang tidak diinginkan, penyebaran penyakit menular seksual, serta masalah kesehatan reproduksi lainnya.
AKI dan AKB merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih dalam upaya mencapai kesehatan reproduksi yang optimal. pengasuh pondok pesantren memiliki kesempatan untuk memberikan pendidikan dan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi kepada remaja di bawah pengawasan mereka. melalui pengajaran dan bimbingan yang tepat, pengasuh pondok pesantren dapat membantu remaja memahami pentingnya kesehatan reproduksi yang baik, termasuk penundaan usia perkawinan hingga saat yang tepat.(her)