Surabaya 17 Oktober 2024 | Draft Rakyat Newsroom – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri melakukan studi lapangan di Kampoeng Oase Songo, yang terletak di Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. Dalam kegiatan ini, mereka mempelajari pengelolaan sampah organik menggunakan maggot, Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber), produksi pakan pelet dari maggot, dan pemeliharaan kelinci.
Kegiatan ini dipimpin oleh Arman Fuadi, Kepala Bidang Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (Kabid PSLB3) DLH Kabupaten Kediri, dan diikuti oleh pengelola bank sampah dari Kabupaten Kediri serta komunitas gerakan sedekah rosok dari Laziznu. Selain Kampoeng Oase Songo, mereka juga mengunjungi Kampung Oase Ondomohen di Kota Surabaya.
Arman Fuadi menjelaskan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menggali pengetahuan tentang pengelolaan sampah berbasis masyarakat. “Kami memilih Kampoeng Oase karena keberhasilannya dalam pengelolaan sampah,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa niat yang kuat dari inisiator sangat penting untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan dan daur ulang sampah.
Dalam studi ini, Arman juga menggarisbawahi pentingnya prinsip 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle, yang mencakup pengurangan sampah, penggunaan kembali, dan daur ulang. Ia menyatakan bahwa implementasi prinsip-prinsip ini terlihat jelas di Kampoeng Oase Songo, di mana maggot digunakan untuk menghasilkan pakan pelet yang berguna bagi kelinci.
Di Kabupaten Kediri, terdapat sekitar 40 bank sampah, tetapi masih diperlukan lebih banyak lagi mengingat ada 343 desa yang perlu didorong untuk meningkatkan pengelolaan sampah. Sebagai tindak lanjut, DLH Kabupaten Kediri berencana untuk memperluas jaringan kerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa).
Yaning Mustika Ningrum, Ketua Kampoeng Oase Songo, mengungkapkan kebahagiaannya atas kunjungan Pemkab Kediri. Ia berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pengelolaan sampah yang telah dilakukannya selama lebih dari 10 tahun.
Yaning berharap agar lebih banyak kampung di Surabaya terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan. Ia juga meminta perhatian dan dukungan dari pemerintah untuk para pegiat lingkungan. Adi Candra, Pembina Kampoeng Oase, menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam program pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Kegiatan ini merupakan inisiatif DLH Kabupaten Kediri, berkolaborasi dengan Kampoeng Oase Surabaya, Perbanusa DPD I Jawa Timur, dan dipromosikan oleh Indonesian Fighter Tourism Association (IFTA) Jelajah Indonesia. (sar)