Surabaya 5 Februari 2025 | Draft Rakyat Newsroom – Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) menjalankan program Lare Banjar (Lawan Diare di Desa Banjar). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari praktik kerja lapangan (PKL). Bertempat di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi, program ini terlaksana pada Senin (3/1/2025). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sanitasi yang bersih, serta mencegah penyebaran penyakit diare.
Pemetaan Risiko Wilayah Diare
Ketua PKL, Mohammad Devan Tri Oktavadhan, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama program ini adalah pemetaan rumah tanpa jamban. Selain itu, mereka juga melakukan identifikasi aliran sungai yang masih warga gunakan untuk mandi cuci kakus (MCK). “Data ini nantinya digunakan dalam advokasi kepada pemerintah desa serta puskesmas, untuk ditindaklanjuti secara konkret,” ucap Devan.
Kelompok PKL yang beranggotakan sepuluh orang itu juga melakukan sosialisasi terhadap beberapa kelompok masyarakat. Sasaran utama edukasi ini melibatkan siswa sekolah dasar, ibu rumah tangga, dan juga kader-kader desa, seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
“Untuk materinya, kami memberikan seputar pentingnya kebersihan lingkungan hidup. Juga cara pengolahan makanan sehat, serta pembuatan produk herbal dari jahe dan serai, sebagai upaya pencegahan penyakit diare,” tambahnya.
Advokasi dan Kebijakan Sanitasi
Devan melanjutkan, hasil pemetaan risiko diare akan disampaikan kepada pemerintah desa, melalui upaya advokasi. Melalui data yang lebih akurat, kebijakan sanitasi di Desa Banjar bisa lebih tepat sasaran dan efektif. “Pada advokasi ini pemerintah memberikan respons positif dan setuju untuk mengalokasikan dana untuk pembangunan septic tank dan perbaikan fasilitas toilet umum yang ada,” imbuh ketua PKL tersebut. Program Lare Banjar harapannya dapat terus berlanjut dengan dukungan pemerintah desa dan puskesmas. “Melalui berbagai inovasi dan advokasi, kami berharap upaya ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Desa Banjar. Serta, menjadi contoh bagi masyarakat lain dalam mengatasi masalah sanitasi dan kesehatan lingkungan,” tutupnya (nis)